Tuesday, April 18, 2006

Di KBRI Colombo, Sri Lanka

Indonesia dan Sri Lanka mempunyai hubungan diplomatik yang cukup erat. Hanya sayangnya, saya tidak tahu secara pasti kapan hubungan ini dimulai. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh para ahli, hubungan Indonesia dan Sri Lanka telah dimulai sejak abad kedua Masehi, namun yang lain mengatakan bahwa hubungan ini dimulai sejak abad ketujuh Masehi. Tapi sudahlah tidak perlu diperdebatkan karena ini bukan untuk tujuan ilmiah.

Karena mungkin untuk meneruskan hubungan tersebut, Indonesia pun memiliki kantor keduataan di Kolombo. Kantor KBRI yang terletak di Sarana Road ini tampak asri dan menyenangkan. Kalau pas lagi senggang, kami menyempatkan diri untuk main ke kantor KBRI karena pak Dubes selalu berpesan untuk datang agar rasa persaudaraan itu tetap terjaga. Kami pun selalu diberi undangan saat ada acara penting di kantor KBRI. Berikut ini adalah beberapa lembar foto di kantor KBRI yang sempat kami ambil saat perayaan 17 Agustus 2005.

Pak Dubes, asal Magelang, yang selalu ramah kepada siapapun meminta kami berdua untuk berpose bersama beliau dan ibu. Katanya sih untuk kenang-kenangan.


Ini adalah sebagian masyarakat Indonesia yang turut berpartisipasi untuk merayakan HUT RI yang ke-60. Ada lebih dari 300 orang Indonesia tinggal di Sri Lanka. Mereka bekerja di berbagai instansi dan ada juga yang berwirausaha sendiri.

Ini saat kami berpose bersama staff KBRI.


Pada saat itu, anak-anak KBRI turut meramaikan perayaan 17 Agustus dengan berbagai pertunjukan untuk menghibur para tamu undangan.

“Protecting Oneself, One Protects Others; Protecting Others, One Protects Oneself." The Buddha

7 comments:

Sahrudin said...

dhammasiri,

kalau ketemu pak dubes lagi, bilang kalau saya orang magelang juga, ya? heheh. jadi pengen ke srilanka, neh.

kamera dhammasiri apa sih? pasti bagus. kalo punyaku kamera saku aja. jadi, ancur-ancuran hasilnya.

Dhammasiri said...

Do not worry Mas, bakal saya sampaiin, he heh he....kayak keponakannya Pak Dubes aja. Wah kamera saya juga ya kamera saku, tapi khan tergantung dari kita hasilnya. Kita mesti jebpet objek pada saat yang tepat. Artinya cuacanya cerah, dan ingat jangan takut sama objek. Maksudnya, jangan dek-dekan. Kalau deg-degan objek akan tertawa dan hasilnya pun kabur. Saya sudah sering alami seperti itu.

Dr Yanuhardi said...

Sekarang masih di Sri Lanka? Tinggal di kota apa? Dekat nggak ke Negombo? Teman saya di sini asalnya dari Negombo. Salam dari Pakistan

Dhammasiri said...

Saya masih di Colombo. Mungkin masih dua tau tiga tahun lagi, tapi saya juga berpikir untuk menjadi warga negara Sri Lanka dan melepaskan status saya sebagai WNI. Tapi ini masih sebatas harapan. Belum ada usaha yang serius untuk merealisasikannya.
Ya saya tinggal tidak terlalu jauh dari Negombo. Negombo dapat ditempuh sekitar 2 jam dengan menggunakan bus.
Saya pun sudah lupa password blog ini sehingga saya tidak pernah lagi membuat posting baru.

Dr Yanuhardi said...

Rencananya tgl 22-24 Desember nanti saya akan berkunjung ke Colombo dan Negombo.
Tgl 22 Desember biasanya di Indonesia dirayakan sebagai Hari Ibu. Saya juga lihat di website KBRI Colombo, tahun lalu ada Upacara Hari Ibu di sana.
Apa Bikhu akan ikut dalam upacara tersebut nantinya? Saya ingin juga maian-main ke KBRI Colombo

Dhammasiri said...

Saya tidak tahu apakah saya akan hadir atau tidak. Saya akan lihat nanti.

Unknown said...

saya akan ke kolombo tanggal 10 agustus 2014 ini...
nanti bisa ketemu di KBRI...
saya ada acara konferensi internasional di The International Institute of Knowledge Management (TIIKM)...
Mohon bantuannya...